REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap pencemaran air tanah di wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Pernyataan ini diungkapkan oleh Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar (PB) IDI, Zaenal Abidin, saat dihubungi Republika pada Jumat (28/2) pagi.
"Pencemaran air tanah ini memang sangat mencemaskan, sebab air itu kebutuhan utama umat manusia, bahkan makhluk hidup lain. Tubuh manusia itu terdiri dari sekitar 70 persen air," tutur Zaenal Abidin melalui blackbeery messenger (bbm).
Seharusnya, lanjut Zaenal, penduduk Indonesia diajari oleh pemerintah untuk mencintai sumber air, sungai, waduk, dan lain-lain. Masyarakat dan pemerintah Indonesia pun seharusnya tidak mencemari air.
Hendaknya semua pihak, tutur Zaenal, tidak menjadikan sungai dan selokan sebagai tempat membuang sampah, sampah apa pun, karena bisa mencemari atau menimbulkan pendangkalan terhadap air tanah.
"Bila sungai atau sumber air melewati pemukiman penduduk, seharusnya rumah-rumah penduduk tidak membelakangi sungai atau waduk," jelas Zaenal Abidin.
Pasalnya, lanjut Zaenal, situasi ini berpotensi menyebabkan penduduk membuang sampah di sumber air itu. Jadi, buatlah sumber air selalu indah di pandang, untuk tempat bermain, dan lain-lain.