REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAI RAYA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Supadio, Pontianak, memastikan jumlah titik api yang ada di Kalimantan Barat terus berkurang.
"Sampai tanggal 23 Februari, titik api terus berkurang. Jika pada awal bulan lalu jumlah titik api mencapai 38 titik, kemudian berkurang menjadi 18 pada tanggal 20 Februari lalu," kata prakirawan BMKG Supadio Pontianak, Sutikno, di Sungai Raya, Senin.
Dia menjelaskan, pada 23 Februari, jumlah titik api kembali berkurang dengan total 13 titik.
"Sampai saat ini titik api terbanyak didominasi di kecamatan Ketapang dan Sambas. Namun, titik api itu juga masih terlihat di kabupaten Pontianak, Kubu Raya, Bengkayang, Sanggau dan Kapuas Hulu," tuturnya.
Sutikno menjelaskan, pada tanggal 20 Februari lalu, kabut asap memang kembali membuat khawatir karena jarak pandang akibat ketebalan kabut pada malam dan pagi hari hanya 300 meter.
Namun, lanjutnya, sejak tanggal 23 Februari lalu, ketebalan kabut asap pada pagi hari hanya 800 sampai 1.200 meter.
"Dengan demikian, ketebalan tersebut sudah tidak mengganggu aktivitas penerbangan. Namun, dikhawatirkan jika masih ada aktivitas pembakaran lahan, bisa saja kondisinya kembali lagi dan ini harus menjadi perhatian bagi kita semua," katanya.