Jumat 21 Feb 2014 09:24 WIB

Pemda DIY Deklarasikan Gerakan Sabtu-Minggu Bersih

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas membersihkan abu vulkanik Gunung Kelud di pelataran Candi Prambanan, Sleman, Jateng, Senin (17/2).   (Antara/Regina Safri)
Petugas membersihkan abu vulkanik Gunung Kelud di pelataran Candi Prambanan, Sleman, Jateng, Senin (17/2). (Antara/Regina Safri)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Status tanggap darurat dampak abu vulkanik Gunung Kelud di DIY tidak diperpanjang  dan berakhir Kamis (20/2).  Selanjutnya Pemda DIY mendeklarasikan “Gerakan Sabtu-Minggu Bersih.”

“Meskipun status tanggap darurat selesai, semangat kegotongroyongan akan tetap dilaksanakan dengan gerakan Sabtu-Minggu bersih. Semua komponen melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan masing-masing,’’kata Asisten Perekoniomian dan Pembangunan Pemda DIY Didik Purwadi dalam jumpa pers usai rapat koordinasi dengan pihak terkait, di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, kemarin sore.

Dalam kerja bakti masing-masing harus memberi informasi kepada masyarakat  supaya menanti  harus mengenakan masker, pakai kacamata, menjaga sumur galian tetap ditutup, mau makan harus mencuci tangan pakai sabun, pedagang makanan harus menutup makanan karena debu bertebaran ke mana-mana, apabila ada keluhan batuk dan sesak nafas harus menghubungi posko kesehatan terdekat.

Dan, Didik menambahkan, yang terpenting  pemda bersama masyarakat, TNI-POLRI  akan tetap melakukan evakuasi karung abu vulkanik yang  masih menumpuk di pinggir jalan. Pada kesempatan ini Didik membacakan deklarasi Gerakan Sabtu-Minggu  Sapu bersih yang isinya adalah himbauan kepada masyarakat di DIY untuk bekerja bakti pembersihan abu yang tersisa dan dilakukan di akhir pekan karena hari libur. Sehingga pada Senin hari bisa mempromosikan bahwa wilayah Yogyakarta kembali sudah normal dari dampak abu vulkanik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement