Rabu 19 Feb 2014 07:53 WIB

Siang Ini, Sri Sultan Akan Serahkan Bantuan ke Pengungsi Kelud

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Bilal Ramadhan
Sri Sultan Hamengkubuwono X
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sri Sultan Hamengkubuwono X

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X siang ini (Rabu, 19/2) sekitar pukul 11.00 berangkat ke Kediri bersama rombongan Pemda DIY serta beberapa kepala daerah seperti Walikota Yogyakarta untuk menyerahkan bantuan bagi korban erupsi Gunung Kelud.

Meskipun Rabu sore hingga malam (18/2) sempat terjadi banjir lahar dingin di sekitar Gunung Kelud, Gubernur DIY dan rombongan tetap akan berangkat ke Kediri. "Rencana keberangkatan Pak Gubernur  bersama rombongan ke Kediri jadi siang ini. Sementara tetap sesuai schedule," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Gatot Saptadi saat dihubungi ROL, Rabu (19/2).

Bantuan yang diberikan bukan berupa uang, melainkan sesuai dengan permintaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri yakni berupa bahan bangunan rumah seperti paku, kayu, genting sebagai tambahan untuk membangun kembali rumah warga yang hancur karena erupsi.

Di samping itu, bantuan juga berupa makanan seperti  mi instant, keperluan  untuk ibu dan balita, selimaut, handuk, keperluan mandi dan obat -obatan. Dikatakannya, tidak ada bantuan uang yang diberikan. "Mereka itu tidak butuh uang. Kalau ada uang pun disana mau dibelikan apa. Jadi langsung kita belikan kebutuhan - kebutuhan mereka saja," jelasnya.

Sebelumnya, Pemda DIY sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab Kediri untuk mendata bantuan apa saja yang mereka butuhkan. Bantuan yang akan dibawa dengan truk dari Korem 072 Pamungkas, Polda DIY dan Pangkalan Angkatan Laut DIY diberangkatkan lebih dulu Rabu (19/2) pagi sekitar pukul 07.00 yang dilepas oleh Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX.

Rencananya Sultan HB X berada di Kediri hingga Kamis (20/2). Selain menyerahkan bantuan, "Pak Gubernur DIY bersama rombongan mungkin akan //sharing// tentang penanganan korban bencana. Karena DIY juga pernah mengalami hal yang sama (red.erupsi Merapi)," kata Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement