REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat kejutan saat berkunjung ke posko pengungsi erupsi Gunung Kelud, Jawa Timur (Jatim) di Posko Gedung Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Senin (17/2).
Presiden yang didampingi sejumlah menteri itu, disambut para pengungsi dengan menyanyikan lagu daerah berjudul Blitar.
Semula, pesiden bersama rombongan dijadwalkan tiba di posko pukul 15.20 WIB. Namun, kedatangannya mundur menjadi pukul 17.25 WIB.
Saat memasuki gedung, para pengungsi bukannya kesal namun justru menyanyikan lagu Blitar. Diringi musik, para pengungsi tampak semangat menyanyikan lagu itu untuk menyambut presiden dan rombongan.
''Saya senang suasananya seperti ini. Lagunya bagus sekali,'' puji presiden yang disambut tawa dan tepuk tangan ribuan pengungsi di Kecamatan Nglegok, Senin (17/2).
Pada kesempatan itu SBY mengatakan, maksud kunjungannya kali ini adalah dalam rangka melihat keadaan di lapangan dan bertemu dengan para pengungsi.
SBY bersyukur, atas pertolongan Allah SWT dan kesigapan pemerintah daerah, tidak ada penduduk Blitar yang jadi korban jiwa dalam letusan Gunung Kelud yang terjadi Kamis (13/2) malam.
Mengenai kerusakan rumah yang diderita korban letusan Gunung Kelud, presiden berjanji akan melakukan pembersihan.
''Rumah yang rusak berat akan kita bantu pembangunannya, dengan demikian kehidupan pengungsi kembali normal,'' katanya.
Presiden berharap, mudah-mudahan dengan semangat dan keceriaan Masyarakat Blitar membuat Blitar semakin maju.
Dalam kunjungan di Blitar tersebut, kepala negara bersama rombongan makan malam dengan para pengungsi. SBY meninggalkan lokasi pengungsi pukul 18.30 WIB.
SBY didampingi Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Roy Suryo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia Jero Wacik.
Tampak pula, Kapolri Jenderal Pol Sutarman, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Blitar Herry Noegroho dan Wakil Bupati Blitar Riyanto.