REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV/Aids di Maluku pada 2013, lebih banyak dibandingkan wanita pekerja seks komersil (PSK).
"Tahun lalu ada 56 orang ibu rumah tangga yang tergolong "ODHA" (orang yang telah mengidap HIV/Aids), mereka terinfeksi dari suaminya, sedangkan PSK hanya 22 orang," ), kata Pengelola Program Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Maluku Chris Hutubessy, di Ambon, Senin (17/2).
Chris menjelaskan dari 257 kasus HIV/Aids di Maluku pada 2013, 58 persen ODHA adalah laki-laki, sedangkan 42 persen perempuan dan ibu rumah tangga yang paling banyak terinfeksi dibandingkan perempuan ODHA lainnya.
Berdasarkan data yang dihimpun selama tiga tahun terakhir, sedikitnya ada 102 orang ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV/Aids pada 2011, jumlah itu turun menjadi 83 orang pada 2012, dan 56 orang pada 2013.
Sedangkan PSK hanya 93 orang yang menjadi ODHA pada 2011, turun menjadi 64 orang pada tahun berikutnya, dan 22 orang pada 2013. "Perempuan yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) hanya 18 orang pada 2011, tahun berikutnya turun menjadi 8 orang, tapi tahun 2013 kembali meningkat menjadi 11 orang," katanya.
Chris mengatakan 76 persen kasus penularan HIV/Aids di Maluku pada 2013, terjadi melalui hubungan seksual tidak aman, 93 persen secara heteroseksual dan 7 persen secara homoseksual. Lebih lanjut ia mengatakan, sesuai dengan visi KPA Maluku, Maluku bebas epidemi dan aids, maka pihaknya akan lebih gencar melakukan upaya-upaya untuk pencegahan, dukungan dan perawatan bagi ODHA.
Dalam rancangan strategi program penanggulangan HIV/Aids pada 2014, tahun ini KPA Maluku fokus pada pencegahan dan pendampingan HIV/Aids di kalangan ibu rumah tangga. "Ini termasuk dalam program advokasi, sosialisasi dan mobilisasi KPA Maluku tahun ini, yakni pengobatan, dukungan dan perawatan bagi mereka yang sudah terinfeksi HIV/Aids," katanya.