REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Pengunjung cape Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Leo Ferzianto (26) tewas dengan empat luka tusukan senjata tajam jenis pisau oleh pelaku sesama pengunjung berinisial R warga Lubuk Batang Lama kabupaten setempat.
Menurut informasi korban warga Perumahan Guru III Kelurahan Sekar Jaya, Kecamatan Baturaja Timur itu mengunjungi cafe bersama empat rekannya yakni, Reflansi (24), Hengki Andri (25), Jaki (24), Wendi Afrizal (19), Minggu sekitar pukul 01.00 WIB.
Tiba di tempat kejadian perkara (TKP), korban bertemu pelaku yang berjumlah enam orang, salah satunya diketahui berinisial R warga Kecamatan Lubuk Batang Lama, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
"Sebelum terjadi keributan korban sempat joget dan saling tatap mata dengan pelaku. Diduga tersinggung karena bersenggolan, pelaku memanggil korban dan terjadilah keributan antara pelaku dan korban di dalam cafe," kata Reflansi yang juga merupakan adik korban saat ditemui di Mapolres OKU, Minggu.
Saat terjadi keributan, kata dia, pelaku bersama lima orang temannya melempari para korban dengan botol minuman.
Akibat perkelahian itu, korban Leo sendiri mengalami empat luka tusukan senjata tajam masing-masing dua lubang di bagian bahu, satu di tangan dan satu di bagian dada sebelah kiri yang menyebabkan korban tewas seketika.
"Korban ditusuk pelaku R dengan pisau sebanyak empat lubang luka tusukan. yang paling parah di bagian dada menyebabkan korban meninggal dunia," kata Ferlansi.
Kapolres OKU, AKBP Mulyadi saat dikonfirmasi terkait pengeroyokan yang menyebabkan satu korban tewas di TKP itu, membenarkan kejadian tersebut.
Dikatakan Kapolres, saat ini pihaknya sudah melakukan olah TKP mencari barang bukti dan memeriksa saksi-saksi termasuk teman korban serta pemilik cafe.
"Identitas pelaku saat ini sudah kami kantongi dan petugas juga sudah melakukan pengejaran. Mudah-mudahan secepatnya pelaku kami tangkap," katanya.
Korban sendiri, kata Kapolres, saat ini telah dilakukan visum dan pihak keluarga sudah membawa jenazah korban untuk dimakamkan di kampung halamannya di daerah Lahat.
Sementara, Dedi Mardiansyah (32) wiraswasta warga Desa Bantunan Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat selaku paman korban menyatakan tidak menyangka kalau musibah tersebut menimpa keponakannya.
Ia mengaku, korban yang belum bekeluarga tersebut merantau ke Kota Baturaja ibukota Kabupaten OKU bersama adiknya Reflansi bekerja di koprasi.
"Korban tidak banyak ulah dan pendiam, saya dapat kabar bahwa korban telah meninggal dunia dari Reflansi yang menelpon orang tuanya di Lahat sekitar pukul 03.00 WIB. Almahrum akan kami kebumikan di kampung halamannya di Lahat," ujarnya.