REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat pengungsi letusan Gunung Kelud membutuhkan sarana air bersih serta fasilitas mandi cuci kakus (MCK).
Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Andhika Purbo Swasono mengatakan, dua kebutuhan utama itu mendesak untuk tersedia. ACT kata dia, berkonsentrasi di posko pengungsian Kelurahan Pare, Kediri. Sekitar 40 kilo meter sebelah barat laut, Gunung Kelud itu, tercatat sekira 3.700 pengungsi.
Pengungsi tersebar di dua titik. Titik pertama di Masjid An-Nur, dengan jumlah pengungsi mencapai 2.585 jiwa. Sedangkan di tempat lain, tercatat 1.200 jiwa bertahan di gedung serbaguna, komplek Kelurahan Pare. ''Dapur umum tersedia untuk pengungsi di sini. Tapi untuk kebutuhan lainnya, perlu disegerakan,'' ujar dia, lewat pesan singkat, Sabtu (15/2).
Kata dia, dapur umum tersebut, siap membantu kebutuhan pengungsian sementara ini.Sementara itu, laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, dua hari pascaletusan Gunung Kelud, pengungsi mencapai 56.089 jiwa.