REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Jawa Barat, membagikan ratusan masker kepada pengguna jalan dan pengendara kendaraan menyusul turunnya hujan debu vulkanik dari letusan Gunung Kelud, Jawa Timur.
"Dampak meletusnya Gunung Kelud juga dirasakan oleh warga Kota Sukabumi sehingga kami langsung mengambil langkah dengan membagikan masker kepada warga secara gratis dan untuk hari ini ada sekitar 750 masker yang kami sebar," kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kota Sukabumi Lulis Deliana kepada wartawan, Sabtu (15/2).
Maka dari itu, jika warga ingin mendapat masker ini bisa datang langsung ke puskesmas karena pihaknya juga sudah menyiapkan masker untuk kebutuhan warga. Walaupun debu vulkanik yang turun di Sukabumi terbilang tidak tebal, namun tetap saja berdampak kepada kesehatan.
"Debu vulkanik sudah turun sejak Jumat sore kemarin, walaupun demikian kami akan terus berupaya membagikan masker gratis kepada warga khususnya untuk balita serta anak-anak dan saat ini debu tersebut masih turun di wilayah Kota Sukabumi," tambahnya.
Menurut Lulis, pembagian masker ini tujuannya untuk menghindari dampak dari debu vulkanik tersebut jika terhirup oleh manusia yang bisa menyebabkan penyakit di tenggorokan, hidung dan paru-paru.
Lebih lanjut, debu vulkanik tersebut memang cukup berbahaya jika terhisap karena jika dilihat dengan kaca pembesar debu itu seperti kaca yang ujungnya runcing.
Sementara salah seorang warga, Irma Lestari mengatakan debu vulkanik paling pekat turun pada Jumat malam (14/2), pada saat itu dirinya sedang jalan-jalan bersama rekan-rekannya, melihat debu semakin pekat maka dirinya sengaja membeli masker dan kebetulan hari ini Dinkes setempat membagikan masker gratis.
"Dampak debu itu sudah mulai saya rasakan seperti iritasi pada mata dan gatal di tenggorokan karena ke mana-mana saya selalu menggunakan sepeda motor, dengan pembagian masker gratis ini bisa mencegah penyakit yang disebabkan oleh debu itu," kata Irma.