Jumat 14 Feb 2014 13:05 WIB

Mbah Rono: Mari Kita Tunggu Kata Akhir Gunung Kelud

Rep: Esthi Maharani/ Red: Joko Sadewo
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)
Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat di Desa Bladak, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kepala Badan Geologi ESDM, Surono menjelaskan kedahsyatan erupsi Gunung Kelud , Kediri, Jawa Timur yang terjadi Kamis malam (13/2). Ahli gunung berapi yang biasa dipanggil Mbah Rono menyandingkannya dengan Gunung Merapi yang juga mengalami erupsi pada 2010 lalu.

Meski keduanya gunung berapi yang masih aktif, ada perbedaan mendasar dari keduanya. Letusan Gunung Kelud termasuk singkat dan besar. Hal ini berbeda dengan Merapi yang memuntahkan materialnya sedikit demi sedikit.

“Materinya sama tetapi Gunung Kelud itu memuntahkan sekitar 100-200 juta meter kubik denga ketinggian 17 km. Itu hanya dalam satu hari. Merapi hampir satu bulan,” katanya usai rapat bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor presiden, Jumat (14/2).

Ia mengatakan tidak bisa memastikan apakah akan ada potensi letusan susulan setelah letusan semalam. Tetapi, jika ditilik dari sejarah letusan Gunung Kelud, kecuali di 2007, hal tersebut tidak terjadi. Meski begitu, ia meminta masyarakat tetap waspada dan menunggu aktivitas Gunung Kelud selanjutnya.

“Apakah Gunung Kelud kembali ke sejarah masa lalunya yakni eksplosif sebentar? Kita belum tahu. Mari kita tunggu kata akhir Kelud. Apakah dia minta berhenti atau dia minta waktu sebentar,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement