Kamis 13 Feb 2014 11:53 WIB

Presiden Saksikan Demo Pesawat Tempur T 50i Golden Eagle

KAI T 50i
KAI T 50i

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau dan menyaksikan pesawat T 50i Golden Eagle asal Korea Selatan di Taxi Way Echo Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis.

Presiden tiba ditempat acara sekitar pukul 11.00 WIB. Hadir dalam acara tersebut diantaranya Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Moeldoko dan kepala staf dari tiga angkatan.

Selain itu tampak pula diantaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Peninjauan dan demo udara tersebut tersebut, menjadi salah satu rangkaian acara upacara serah terima 16 pesawat tempur buatan Korean Aerospace Industries tersebut kepada Kementerian Pertahanan yang diteruskan kepada Markas Besar TNI yang kemudian diserahkan TNI AU.

Dalam kesempatan tersebut selain dipertunjukan 'fly pass' empat pesawat T 50i yang di kawal dua pesawat Sukhoi 30, juga dipertunjukan solo akrobat udara dengan menggunakan pesawat Grob G-120 TP, serta hiburan Tari Remo dari Jawa Timur.

16 Pesawat Tempur T 50i Golden Eagle produksi Korea Selatan tersebut akan melengkapi alat utama sistem persenjataan Angkatan Udara, setelah sebelumnya menerima kedatangan pesawat latih tempur Sukhoi 30, Super Tucano dan pesawat latih Grob G-120 TP buatan Jerman.

Pesawat T 50i nantinya akan ditempatkan di Pangkalan Udara Iswahyudi, Madiun, menggantikan pesawat latih Hawk MK 53.

Enam belas T 50i Golden Eagle diterima Indonesia dalam beberapa tahap pengiriman, sejak September 2013 hingga Februari 2014.

T 50i Golden Eagle ditenagai mesin General Electric F404 - GE - 102 dengan kecepatan 1,5 Mach atau 1,5 kali kecepatan suara, dilengkapi senjata kanon Gatling internal tiga laras General Dynamics 20 mm yang mampu menyemburkan 2.000 peluru per menit, serta senjata lainnya.

Sementara itu, Angkatan Udara juga akan menerima pesawat tempur F-16 setara blok 52 dari AS sebanyak 24 Unit.

Pada awal semester II 16 Pesawat Tempur Super Tucano juga akan tiba untuk mendukung operasi pengamanan dalam negeri. Begitu pula pesawat tanpa awak UAV untuk memperkuat operasi pemantauan perbatasan dipusatkan Lanud Supadio Pontianak.

Menteri Pertahanan dalam sambutannya mengatakan, TNI terus berbenah mereformasi sistem persenjataannya guna menghadapi tantangan yang lebih komplek di masa mendatang.

sumber : ANTARA

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement