REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengantisipasi kemungkinan terjadinya demonstrasi pada Pemilu 2014, Polda Metro Jaya gencar melakukan simulasi. Setelah pekan lalu digelar di depan Gedung Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Senin (10/1) siang kemarin, Polda menciptakan rekayasa lalu lintas lawan arus untuk kendaraan dari Blok M di Jalur Kota-Sudirman-Blok M.
Hari ini, Polda kembali menggelar simulasi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Rikwanto mengatakan, untk simulasi selanjutnya tidak ada aksi penutupan jalan atau rekayasa lalu lintas lawan arus.
Rikwato mengatakan, pihaknya memang masih mengkaji metode yang tepat untuk simulasi tersebut. Namun, dipastikan simulasi di kantor KPU berbeda dengan simulasi di Bawaslu, Jalan MH Thamrin, pekan lalu.
Ditegaskan Rikwanto, skenario akan ditentukan secepatnya. "Dan sesuai dengan ancaman yang kemungkinan terjadi di kantor KPU," kata Rikwanto. Setelah digelar simulasi di Kantor KPU, rencananya simulasi demonstrasi pemilu akan dilanjutkan, di Gegung MPR/DPR dan Mahkaman Konstitusi.
Simulasi itu dinilai mampu mengantisipasi kerusuhan yang meungkin terjadi seperti gerak bubarnya massa. Selain mengantisipasi kerusuhan, kata Rikwanto, simulasi juga digelar untuk memberikan gambaran situasi lalu lintas jika demonstrasi menolak hasil pemilu.