Senin 10 Feb 2014 18:55 WIB

KAMMI Yogyakarta Serukan 'Gerakan Lima Menit'

Maskot Pemilu 2014
Foto: Tahta Aidilla/ Republika
Maskot Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Puluhan anggota Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (10/2), melakukan aksi damai untuk mendorong masyarakat tidak golput atau tetap menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2014.

Aksi yang dinamai dengan "Gerakan Lima Menit" itu berlangsung di Titik Nol Kilometer Yogyakarta dengan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di DIY.

Koordinator Aksi, Zulfikar, mengatakan selain meminta masyarakat tidak golput, "Gerakan Lima Menit" merupakan gerakan untuk mendidik masyarakat agar tetap sadar dan selektif dalam memilih calon legislatif dan presiden.

"Kami mengharapkan dalam waktu lima menit saat berada di bilik suara untuk mencoblos, masyarakat dapat menggunakan hati nuraninya jangan asal memilih, namun juga jangan golput," kata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.

Menurut dia, peningkatan angka golput selalu terjadi di setiap pemilihan umum. Hal itu, kata dia, antara lain disebabkan karena hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap kualitas calon yang ada serta tingginya angka korupsi.

"Angka golput pada 1999 masih sekitar 10 persen, pada 2004 sekitar 20 persen dan pada 2009 angka golput menjadi 30 persen. Partisipasi masyarakat menggunakan haknya menurun 10 persen setiap lima tahun sekali,"katanya.

Untuk menurunkan angka golput serta mewujudkan pemilu yang berkualitas, masyarakat wajib mengenali setiap calon yang akan dipilih terlebih dahulu. Ia juga meminta agar masyarakat lebih memilih kepada calon yang menghindari praktik politik uang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement