Senin 03 Feb 2014 21:15 WIB

ACT Perkuat Potensi Gerakan Kemanusiaan di Jawa Tengah

Rep: Bowo S Pribadi/ Red: Maman Sudiaman
Presiden ACT, Ahyudin
Foto: Republika/Fian Firatmaja
Presiden ACT, Ahyudin

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Kian sehatnya kondisi perekonomian sejumlah daerah di Jawa Tengah, menjadikan provinsi ini memiliki potensi gerakan kemanusiaan yang semakin besar.

 

Hal ini menjadikan tantangan tersendiri dalam  mengembangkan gerakan bidang kemanusiaan, di Jawa Tengah.

 

Komandan Disaster Emergency Relief and Management (DERM) Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation, Andhika Purbo Swasono mengatakan, tantangan berkarya kemanusiaan ke Jawa Tengah, bukan tanpa peluang.

 

“ACT siap mengaktivasi potensi kemanusiaan yang begitu besar di sini,” ujarnya di Semarang, Senin (3/2).

 

Sebagai unit dari ACT, jelasnya, DERM akan mengorganisasi lebih masif relawan melalui Masyarakat Relawan (MRI) Indonesia dari Semarang guna merespon berlanjutnya bencana di Jawa Tengah.

 

Bersama MRI, tambahnya, ACT menyiapkan keterlibatan yang lebih masif relawan Jawa Tengah. Sejumlah pegiat kemanusiaan telah menyatakan kesediaannya mendukung aksi ini.

 

“Antara lain komunitas dari Pesantren Basmalah, organisasi ekstra dan intra kampus, komunitas profesi dan hobbies,” jelas Andhika.

 

Selain itu, tambahnya, DERM juga menggalang kepedulian untuk berdonasi serta mendorong assesment program pascabanjir.

 

Namun demikian, kata dia, tentu tak sekadar menunaikan mandat kemanusiaan sebatas fase emergency banjir Jawa Tengah. “Sejatinya, kita juga tengah mengedukasi negeri ini dan dunia, bahwa partisipasi masyarakat atau bisa melipatgandakan energi dan mendorong pemulihan sosial pascabencana,” tambahnya.

 

Menurutnya, stimulan ACT menggerakkan MRI, upaya nyata menguatkan modal sosial. Sebab fenomena ini cukup kuat, jika merujuk fakta sosial yang muncul saat ACTR mendirikan Posko Bencana Banjir di Pati.

 

Penanggulangan krisis apapun, perlu dukungan nyata masyarakat. Kemauan bersama mengatasi masalah, diasah dan diperkokoh oleh terpaan bencana.

“Dengan begitu, pascabencanam masyarakat Jawa Tengah, juga bangsa Indonesia, lebih kuat dari sebelumnya,” lanjutnya.

 

Presiden ACT, Ahyudin mengatakan, perlunya menguatkan kesiapsiagaan masyarakat sipil. Saat bencana terjadi simultan, masyarakat perlu stimulan untuk bangkit bersama mengatasi problem kemanusiaan ini. “Optimisme kami terhadap gerakan kemanusiaan di Semarang bisa berkembang signifikan di tengah masyarakat Jawa Tengah,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement