Senin 27 Jan 2014 09:34 WIB

PBB: Muslim Sejati Tolak 'Money Politic'

Politik Uang (ilustrasi)
Foto: Justice for Sale Alabama
Politik Uang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Partai Bulan Bintang (PBB) optimistis tetap eksis dari hasil Pemilu 2014.

"Sebab keberadaan Partai Bulan Bintang (PBB) yang berasaskan Islam, dengan nomor 14 sebagai peserta Pemilu 2014, tetap berkenan di hati masyarakat, terutama kaum Muslim," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PBB Kalimantan Selatan, Pangeran Ibrahim di Banjarmasin, Senin.

Apalagi menurut Ibrahim, PBB satu-satunya parpol yang saat ini berani menolak 'money politic' (politik uang). "Demi terciptanya perubahaan Indonesia yang bersih," kata politikus yang menyandang gelar sarjana hukum Islam itu.

Bahkan, ungkap Ibrahim yang belum 'setahun jagung' memimpin PBB Kalsel itu, belakangan terbentuk forum komunikasi masyarakat yang tidak mau politik uang.

"Sikap anti 'money politic' yang bertentangan dengan syariat Islam itu, juga salah satu strategi untuk meraih dukungan dan simpati masyarakat dalam Pemilu 2014, yang pada gilirannya menjatuhkan pilihan pada PBB," katanya.

Menurutnya, seorang Muslim sejati tentu menginginkan Indonesia yang bersih, termasuk bebas 'money politic' pada Pemilu 2014 yang pencoblosannya tinggal sekitar tiga bulan lagi.

Karenanya, mantan anggota DPRD Kalsel periode 2004-2009 itu, bukan suatu hal yang aneh, kalau masyarakat, terutama dari kalangan Muslim masih menginginkan keberadaan PBB di tengah-tengah mereka.

"Sebab mereka menginginkan perubahan sebagaimana gagasan PBB, yaitu Indonesia bersih, serta berkeadilan dan berkemakmuran atas ridha Ilahi," ucap Ibrahim.

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) perolehan suara secara nasional pada Pemilu 2009, untuk PBB berada pada urutan 10, dengan mendapatkan 1.864.752 suara pemilihan atau 1,79 persen.

Sementara untuk Prov Kalsel, PBB hanya bisa menempatkan seorang kader di DPRD tingkat provinsi tersebut atau mengalami penurunan satu orang dibandingkan dengan dua periode sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement