REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Seorang pelajar SMK Pertanian Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kelas XII yakni Muhamad Ridwan tewas setelah dikeroyok oleh oknum pelajar yang bersekolah di salah satu SMK di Sukalarang.
Informasi yang dihimpun Antara dari pihak kepolisian, tewasnya korban berawal pelajar tersebut berduel dengan pelajar lainnya di wilayah Kecamatan Sukabumi. Ridwan yang sudah tidak berdaya karena kalah duel malah dikeroyok oleh pelajar SMK lain sehingga mengalami luka parah di bagian kepala dan wajah.
"Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH Kota Sukabumi, tetapi nyawanya tidak dapat ditolong yang disebabkan luka berat di bagian kepalanya," kata Kapolsek Sukabumi, Kompol Suhendar, kepada wartawan, Sabtu.
Menurut Suhendar, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan saat ini tengah melakukan penyelidikan serta memintai keterangan dari beberapa orang saksi seperti dari rekan-rekan korban. Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan anggota polisi yang bertugas di Polres Sukabumi Kota.
Sampai saat ini, pihaknya sudah mengetahui ciri-ciri pelajar yang melakukan duel dengan korban dan pelajar lainnya yang telah mengeroyok korban hingga tewas tersebut.
Jenazah korban sudah dikebumikan tadi pagi tidak jauh dari rumahnya yang berada di Kampung Cisarua, Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi.
"Kami terus mengejar para pelaku penganiayaan hingga tewas terhadap pelajar SMK Pertanian dan diharapkan dalam waktu dekat oknum pelajar itu bisa ditangkap untuk mempertanggung jawabkan aksinya tersebut," tambahnya.
Sementara salah seorang rekan korban, Fikri, mengatakan bahwa di kalangan rekannya biasanya duel tersebut disebut "sparing" untuk menunjukan siapa yang paling kuat antara pelajar SMK satu dengan yang lainnya.
Diakuinya, pelajar SMK Pertanian Sukaraja memang sering bersitegang dengan pelajar SMK Sukalarang tersebut.
"Yang saya ketahui, almarhum awalnya hanya duel dengan jagoan dari pelajar SMK itu tetapi setelah kalah rekan-rekan dari musuh sparingnya malah memukuli Ridwan hingga tidak berdaya," kata Fikri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
