REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Intensitas curah hujan di Jakarta diperkirakan semakin turun mulai malam ini (Senin, 20/1) hingga beberapa hari ke depan. Demikian disampaikan Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Achmad Zakir.
"Pada 17-18 Januari lalu memang ada kumpulan arak-arakan awan dari Samudera Hindia yang bergerak ke timur sehingga turun hujan lebat yang merata di seluruh Jakarta dengan konsentrasi di pantai utara," kata Achmad Zakir pada Diskusi Tinjauan Banjir Jakarta 2014 di Jakarta, Senin (20/1).
Namun, ujarnya, hujan dengan intensitas tinggi ini akan mulai bergeser dari pantai utara ke selatan, yakni ke arah Cilacap dan Pandeglang. "Pola hujan lebat di Jakarta diprakirakan juga tidak lagi merata. Namun kita tetap perlu waspada karena hujan lebat cenderung meningkat lagi di akhir Januari dan awal Februari," katanya.
Sementara itu, Kepala Program Operasi Ocean-Climate dan Tsunami Buoy BPPT Wahyu Pandoe mengatakan, ada tambahan tinggi permukaan laut sebesar 20 cm selama beberapa hari terakhir sehingga limpasan air di Jakarta yang seharusnya lari ke laut dengan cepat, jadi tertahan. "Ini disebut storm surge atau banjir rob yang menandakan ada energi yang kuat yang menyebabkan itu," ujarnya.
Ia menyebutkan, pasang maksimal terjadi pada 2 Januari dan kemudian terjadi lagi pada 12 Januari, seharusnya setelah itu turun, tapi yang terjadi pasang masih terus berlangsung sampai tiga hari kemudian (15-18 Januari). Hari ini, ujar dia, merupakan masa surut terendah, sedangkan pasang maksimal akan kembali terjadi pada 27 Januari.