REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Jabodetabek curah hujan masih berpotensi tinggi.
"Pumpunan awan masih ada tapi ada beberapa saat dimana benar-benar bersih," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya di Jakarta, Jumat.
Untuk itu Andi mengingatkan masih ada potensi curah hujan tinggi di Jabodetabek untuk satu pekan ke depan sehingga perlu kewaspadaan terhadap kemungkinan banjir.
Hal itu disebabkan masih aktifnya angin baratan atau Monsun Asia yang mengakibatkan adanya pertemuan angin yang memanjang dari Sumatera bagian selatan, Jawa hingga Nusa Tenggara.
Pantauan bibit badai tropis atau pusat tekanan rendah yang akan tumbuh di wilayah Indonesia bagian selatan memperlihatkan potensi hujan lebat selain terkonsentrasi di Jabodetabek juga di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Timur.
Sejak Desember 2013 sampai pertengahan Januari 2014 di beberapa wilayah Indonesia bagian selatan mengalami musim hujan dan terjadi hujan lebat atau hujan ekstrim yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor.
Secara klimatologis wilayah Indonesia bagian selatan pada Januari merupakan puncak musim hujan berkaitan dengan aktifnya angin baratan atau Monsun Asia yang sedang berlangsung.
Sebelumnya hasil prediksi akumulasi curah hujan pada Januari 2014 menunjukkan wilayah Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali dan Nusa Tenggara berpotensi curah hujannya berkisar 400-500 mm/bulan.
Sehingga dalam skala harian dimungkinkan terjadi hujan lebat. Seperti hujan yang terjadi pada 11-12 Januari 2014 di Jabodetabek dengan curah hujan intensitas lebat yaitu di atas 50 mm per hari sampai sangat lebat di atas 100 mm per hari.