REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrat, Michael Wattimena membantah jika pemerintah lamban menangani pengungsi korban bencana letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
"Pemerintah sudah memberikan perhatian serius terhadap penanganan pengungsi korban bencana letusan Gunung Sinabung," kata Michael Wattimena di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (15/1).
Menurutnya, bukti kesungguhan pemerintah adalah sejumlah kementerian bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah telah bekerja membantu para pengungsi.
Namun, karena telah memasuki tahun politik, kata dia, Presiden SBY memberikan instruksi sekaligus meminta laporan kinerja dari para menteri kabinet.
"Dalam berbagai kesempatan, Presiden Yudhoyono selalu mengingatkan para menteri untuk tetap fokus bekerja meskipun sudah memasuki tahun politik," katanya.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini berujar, Presiden SBY dijadwalkan akan mengunjungi pengungsi korban bencana Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo. Kunjungan SBY untuk melihat perkembangan penanganan secara langsung.
Presiden Yudhoyono, katanya, bisa saja mengunjungi lokasi pengungsi korban letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo dan berkantor beberapa hari di sana, untuk melihat langsung perkembangan penanganan. Namun, karena SBY juga adalah Ketua Umum Partai Demokrat, dikhawatirkan bisa menimbulkan penafsiran berbeda dari partai-partai politik lain maupun elemen masyarakat.
"Kita khawatir nanti muncul kecurigaan, Partai Demokrat mencuri start melakukan kampanye atau pencitraan. Apalagi, saat ini sudah memasuki tahun politik," katanya.
Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI ini menjelaskan, Presiden Yudhoyono telah beberapa kali memberikan arahan penanganan dampak letusan Gunung Sinabung kepada para menteri terkait dalam rapat
kabinet serta berkomunikasi langsung dengan Gubernur Sumut.
Michael menegaskan, sangat tidak beralasan jika ada yang menyebutkan pemerintah lamban menangani pengungsi dan dampak dari letusan Gunung Sinabung.