Rabu 08 Jan 2014 15:31 WIB

Anis Matta Sebut Kenaikan Harga Gas Seperti 'Dagelan'

Presiden PKS, Anis Matta
Foto: Republika/Yasin Habibi
Presiden PKS, Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menilai polemik harga elpiji ukuran 12 kilogram seperti sebuah dagelan.

"Kalau ada yang menganggap dagelan, saya kira tidak salah karena peristiwanya terjadi serba mendadak. Bahkan kami belum sempat memberi respons," katanya di Semarang, Rabu (8/1).

Menurut dia, mustahil pemerintah tidak mengetahui kenaikan harga elpiji yang dilakukan PT Pertamina.

"Mustahil kalau pemerintah tidak mengetahui dan Pertamina pasti juga tidak punya nyali untuk melakukan langkah sendiri tanpa persetujuan dari pemerintah," ujarnya.

Ia menyatakan, masalah seperti ini sudah sering terulang. Karenanya, harus menjadi catatan penting untuk pemerintahan yang akan datang.

"Pola-pola pengambilan keputusan seperti itu terlalu sering mengecewakan publik," kata mantan wakil ketua DPR tersebut.

Sebelumnya, PT Pertamina menaikan harga elpiji 12 kg sebesar Rp 3.959 per Januari 2014. Alasannya, selama Pertamina merugi sebesar Rp 7,7 triliun. Namun kebijakan tersebut menuai kecaman dari masyarakat dan mengakibatkan dampak kelangkaan elpiji.

Presiden kemudian meminta Pertamina meninjau ulang kebijakan tersebut. Akhirnya, Pertamina pada Senin, 6 Januari 2014 mengumumkan revisi kenaikan harga elpiji 12 kg. Kenaikan harga gas diputuskan sebesar seribu rupiah per kg dan berlaku mulai Selasa, 7 Januari 2014.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement