REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan, pembangunan proyek kereta cepat Mass Rapid Transit (MRT) tak bisa ditunda-tunda lagi. Karenanya, Jokowi mengaku tak bisa menuruti keinginan sopir yang meminta penutupan layanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Lebak Bulus ditunda hingga Idul Fitri.
"Ini sudah final. MRT tidak bisa mundur-mundur lagi dari target. Ini saja sudah 25 tahun terlambat," tegas Jokowi di Balai Kota, Selasa (7/1).
Menurut Jokowi, apabila pembangunan MRT tertunda karena ada penolakan sopir, maka biaya konstruksinya akan semakin mahal. Karenanya, mantan Wali Kota Solo tersebut berharap, semua pihak yang ada di Terminal Lebak Bulus dapat mengerti bahwa penutupan terminal untuk kepentingan masyarakat yang lebih besar.
Direktur PT. MRT Jakarta Dono Boestami memastikan, penundaan penutupan Terminal Lebak Bulus dari layanan bus AKAP tak akan menganggu proses kontruksi. Selama terminal belum ditutup, kata dia, pihaknya akan melakukan persiapan pembangunan. "Kita lakukan pekerjaan lain yang bisa kita lakukan," kata Dono.