REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta (Perseroda) menyatakan pihaknya terus melakukan progres pembangunan fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI hingga ke Kota. Hingga saat ini, progres pembangunan moda transportasi bawah tanah sepanjang enam kilometer itu sudah mencapai 31 persen.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat menjelaskan, pembangunan fase 2A itu dibagi dalam tiga segmen, yaitu CP 201 (Bundaran HI-Harmoni), CP 202 (Harmoni-Mangga Besar), CP 203 (Mangga Besar-Kota). Setiap segmen itu memiliki progres masing-masing yang berbeda.
"CP 201 dari Bundaran HI sampai Harmoni sudah sekitar 69 persen, Harmoni-Mangga Besar 25 persen, dan Mangga Besar-Kota sekitar 45 persen," kata Tuhiyat di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2024).
Dia menjelaskan, pembangunan CP 202 (Harmoni-Mangga Besar) lebih rendah progresnya bukan berarti pekerjaan yang sulit. Namun, proses pembangunan CP 202 dilakukan terakhir dibandingkan segmen lainnya. "Fase CP 202 itu masih sekitar 25 persen. Tertinggal karena memang bidding belakangan dibandingkan yang lain," kata Tuhiyat.
Menurut dia, terowongan (tunnel) di segmen itu juga akan dibuat vertikal atau atas-bawah, bukan menyamping seperti di lokasi lain. Pasalnya, medan di Jalan Gajah Mada hingga Hayam Wuruk itu cukup sempit. Alhasil, konstruksi terpaksa kita lakukan secara atas bawah.
"Ini hampir dua kali kedalaman di fase satu. Nanti mendekati Kota sudah kembali lagi kanan-kiri," ucap Tuhiyat.
Ihwal kendala, kata Tuhiyat, banyak hal yang harus dihadapi pekerja PT MRT Jakarta dalam pembangunan fase 2A. Salah satunya adalah banyaknya bangunan cagar budaya di wilayah itu. Selain itu, area sempit juga menjadi sedikit persoalan.
"Namun, semua sudah kita lakukan pembenahan. Sekarang tinggal konstruksi. Target kami step by step kami akan operasikan mulai dari Bundaran HI sampai Stasiun Monas kurang lebih 2027, dan sampai Kota 2029," ujar Tuhiyat.