REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Warga di Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, merasa aman karena Kepolisian Daerah (polda) Lampung masih menyiagakan dua peleton personelnya di lokasi tersebut, menyusul bentrok fisik antarkampung pada pekan lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, mengatakan, polda belum menarik personel Brimob dan Dalmas di tempat kejadian perkara (TKP). "Dua peleton Brimob dan Dalmas masih kami siagakan di TKP," kata Sulistyaningsih di Bandar Lampung, Selasa (7/1).
Ia mengatakan aktivitas warga sudah berangsur pulih, setelah sejak Jumat dan Sabtu malam pekan lalu terjadi saling serang antarkampung, yang menewaskan seorang warga akibat tembakan senjata api (senpi) rakitan.
Menurut dia, polisi terus gencar melakukan patroli siang dan malam di wilayah konflik, untuk mencegah terjadinya aksi susulan. Isu ada serangan balik dari pihak korban tidak terbukti.
Terkait kepemilikan senpi rakitan warga, Sulistyaningsih mengatakan kepolisian terus melakukan sosialisasi dan razia kepada warga yang masih menyimpan senpi rakitan.
"Kalau razia senpi di Mesuji terus dilakukan sejak lama," ujarnya.
Apri, warga Brabasan, Mesuji, mengatakan, aparat polisi seharusnya terus berada dan bersama masyarakat di lokasi rawan konflik, agar aksi saling serang menggunakan senpi dan senjata tajam (sajam), dapat dicegah secepat mungkin.
"Jangan kejadian sudah berlangsung dan jatuh korban polisi baru turun. Mestinya, pencegahan lebih penting," ujar bapak dua anak berprofesi pegawai swasta.