REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Warga di Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, Lampung, meminta polisi segera melakukan razia senjata api (senpi). Hal ini menyusul bentrok fisik antarwarga di daerah tersebut akhir pekan kemarin.
Beberapa warga Mesuji yang dihubungi, Senin (6/1), berharap konflik fisik yang berujung aksi tembak-tembakan, segera berakhir. Polisi juga diharapkan aktif melakukan razia ke rumah-rumah warga terkait kepemilikan senpi rakitan.
Menurut Apri, warga Brabasan, Mesuji, setiap kali terjadi selisih paham antarwarga di Mesuji, selalu berujung bentrok fisik saling serang dengan senpi dan senjata tajam (sajam).
"Sepertinya di sini (Mesuji) sudah biasa gunakan sajam dan senpi kalau ribut," ujarnya.
Ia berharap polisi di Polres Mesuji dan Polda Lampung, terus melakukan razia dari rumah ke rumah terkait kepemilikan senpi rakitan. "Sebelumnya sudah pernah razia, tapi tak terdengar lagi lanjutannya," tambahnya.
Terakhir, Jumat (3/1) di Dusun Talang Gunung, Desa Talang Batu, Kecamatan Mesuji Timur, terjadi bentrok antarkampung, soal perebutan lahan. Seorang warga dikabarkan tewas terkena kena tembak.
Kepada wartawan, Camat Mesuji Timur, Pariman, membenarkan peredaran senpi di wilayahnya kian marak. Untuk itu, ia berharap polres dan polda segera razia rumah warga.
Menurutnya, setiap ada keributan kecil senpi dan sajam langsung jadi andalan warga. Ini berarti senpi masih berada di warga.
Dalam keterangan warga, bentrok fisik dan saling serang antarkampung yang terjadi pekan lalu, ternyata masih ada hubungan keluarga di Dusun Talang Gunung.