Jumat 03 Jan 2014 20:08 WIB

Enggan Naik Kendaraan Umum, Ahok: Saya Tak Suka Pura-Pura

Rep: c01/ Red: Mansyur Faqih
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menanggapi berbagai kritikan gara-gara enggan naik kendaraan umum ke kantor hari ini. Ia mengaku tak mau naik angkutan umum hanya untuk pencitraan. 

"Kalau saya naik taksi tapi mobil pengawal di belakang ikut saya, ya sama saja bohong. Atau misalnya saya berangkat naik mobil kemudian turun di halte terdekat naik bus, ya buat apa. Saya tidak suka pura-pura," kata dia di Balai Kota, Jumat (3/1). 

Menurutnya, keputusan tetap memakai kendaraan dinas karena efisiensi. Sebab, dia harus sampai di kantor pukul 07.30 WIB untuk menghadiri rapat. Sementara untuk sampai di kantor tepat waktu, ia harus bangun pukul 04.30 WIB.  

Selain itu, jarak rumahnya ke kantor cukup jauh. Ahok tinggal di kawasan Pluit sementara kantornya di depan Monas. Ia khawatir tidak bisa sampai kantor tepat waktu jika naik bus. 

"Kalau saya mau tricky, saya bisa saja telepon Pak Butar-butar (Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta) untuk menyiapkan bus kosong buat saja," ujar alumnus Universitas Trisakti tersebut.

Kalau menggunakan Transjakarta, Ahok juga khawatir bus malah akan tambah penuh sesak gara-gara kehadirannya. Maklum, sebagai tokoh publik, ia pasti dikerubungi warga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement