REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku penembakan anggota polisi yang sempat meresahkan keamanan masyarakat pada medio Agustu-September lalu sudah dilumpuhkan. Polisi memastikan, kelompok teroris yang digrebek pada malam pergantian tahun di Ciputat, Tangerang Selatan kemarin merupakan dalang dibalik tewasnya sejumlah anggota polisi di jalanan.
Mabes Polri mengatakan, selama ini kelompok terduga teroris bersembunyi Jl. KH Dewantoro Gang H Hasan RT 04/07 Kampung Sawah, Ciputat. Kelompok itu diketahui beranggotakan tujuh orang dengan satu orang pemimpin yang paling bertanggung jawab, atas nama Dayat Kacamata.
Nama tersebut sebenarnya tidak berada di rumah kontrakan yang kemarin digrebek oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88. Disebutkan Polri, Dayat sudah lebih dulu ditembak mati di hari yang sama di dekat lokasi kejadian.
“Dilumpuhkan sebelum penggerebekan di atas motor, saat itu dia berboncengan dengan terduga teroris lainnya,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Jakarta Rabu (1/1).
Boy mengatakan, jenazah langsung di bawa ke RS Kramat Jati Polri, Jakarta Timur. Setelah rapi dalam penyergapan Dayat, Densus 88 dibantu Resmob lalu bergeser ke rumah kontrakan anak buahnya untuk melakukan penggerebekan.
“Di lokasi penggerebekan ada lima yang terpaksa dilumpuhkan, jadi total tewas enam orang, dan satu selamat (pembonceng Dayat) dalam penggerebekan Ciputat,” ujarnya.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu sejumlah polisi tewas ditembak oleh orang tak dikenal di jalanan. Sebanyak tiga orang polisi tewas saat itu dalam waktu berdekatan di wilayah Tangerang Selatan.
Beberapa hari sebelum Idul Fitri tiba, dua orang polisi dari satuan Binmas dan Lantas di Tangerang Selatan ditembak. Satu selamat sedangkan lainnya tewas.
Sepekan berselang kejadian serupa terulang. Kali ini di Pondok Aren dua polisi yang hendak menunanaikan tugasnya ditembak mati setelah peluru menembus kepala mereka. Dari rangkaian peristiwa ini diduga kuat pelaku acak memilih korban.
Tak berselang lama, pembunuhan di jalanan kepada polisi juga terjadi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tetapi, diduga dalang penembakan kepada anggota provost di Kuningan, Jakarta Selatan ini berbeda dengan kelompok pimpinan Dayat.