Senin 30 Dec 2013 16:23 WIB

Kronologi Tragedi KRL Vs Truk Tangki di Bintaro Versi KNKT

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan / Red: Citra Listya Rini
Petugas mengevakuasi korban kecelakaan kereta rel listrik di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Tangerang Selatan, Senin (9/12). (Republika/Yasin Habibi)
Petugas mengevakuasi korban kecelakaan kereta rel listrik di perlintasan kereta di Bintaro Permai, Tangerang Selatan, Senin (9/12). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan kronologi tabrakan KA Commuter Jabodetabek atau dikenal sebagai KRL Jabotabek versus truk tangki di Bintaro pada 9 Desember 2013 lalu.

Ketua Sub Komite Perkretaapian KNKT Eddy Sasongko menceritakan pada Senin (9/12) lalu pada 10.00 WIB mobil tanki B 9265 SEH yang dioperasikan PT Pertamina Patra Niaga berangkat dari Depi terminal pengisian bahan bakar minyak Plumpang, Jakarta Utara.

Truk tangki itu mengangkut muatan 24 ribu liter Premium yang akan didistribusikan ke daerah Bintaro, Jakarta Selatan, dan sekitarnya. Sementara itu, KA KRL 1131 jurusan St Serpong - St Tanah Abang, berangkat dari St Serpong pada 10.53 WIB tiba di St Sudimara pada 11.01 WIB. 

Selanjutnya berangkat dari St Sudimara pada 11.02 WIB, berhenti di St Jurangmangu untuk menaik-turunkan penumpang dan tiba di St Pondok Ranji pada 11.07 WIB. KRL kemudian diberangkatkan kembali pada 11.09 WIB menuju St Kebayoran.

Sementara itu, truk tangki B 9265 SEH dari arah Tanah Kusir ke arah Ceger melintas di pintu perlintasan 57 A km 16 + 974 Pondok Betung Jakarta Selatan. Di depan truk tangki tersebut ada dua buah sepeda motor yang searah tetapi menghalangi laju mobil tanki.

Pada saat truk tangki melintasi rel kereta api, dari arah St Pondok ranji meluncur KA KRL 1131 menuju St Kebayoran. Pertemuan antara truk tangki dan kereta api itu menyebabkan terjadinya tabrakan pada 11.15 WIB.

Tabrakan tersebut mengakibatkan mobil tanki terpental sejauh 30 meter dari titik tabrakan yang disusul dengan ledakan dan kebakaran. Sedangkan kereta pertama K1 1 1011 anjlok dengan posisi miring ke kanan sejauh 25 meter dari titik tabrakan dan terbakar.

Kereta kedua K1 1 1012 anjlok, sedangkan enam kereta lainnya masih tetap berada di atas rel. Selain rusaknya KRL dan truk tangki, tabrakan ini juga mengakibatkan rel bengkok sepanjang 15 meter, patahnya satu tiang listrik dan rusaknya jaringan listrik aliran atas sepanjang 80 meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement