REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kriminolog dari Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar mengatakan, tinkat kriminalitas di Jakarta masih akan tetap tinggi. Hal ini disebabkan kondisi sosial masyarakat yang masih lemah ditambah wibawa aparatur hukum yang belum kuat.
"Apalagi ditambah dengan dinamika ekonomi dimana kesenjangan yang lebar antara yang kaya dan miskin maka kejahatan akan tetap tinggi," kata Bambang saat dihubungi Republika, Jumat (27/12).
Polda Metro Jaya dalam laporan akhir tahunnya menyebut tindak pidana atau crime total di Jakarta mengalami penurunan, dari 56.283 kasus pada 2012 menjadi 51.444 pada 2013, jumlah itu masih dinilai cukup tinggi.
Bambang melanjutkan, sistem keamanan di dalam negeri belum mampu mengimbangi laju intensitas dari kriminalitas. Bahkan, kata Bambang, kejahatan akan selalu berkembang dengan modus yang lebih canggih.