REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memastikan gula merah yang diproduksi oleh para perajin di daerah itu bersih atau tidak bercampur dengan kapur untuk pewarna dinding rumah.
"Dari hasil uji laboratorium, tidak ditemukan adanya campuran kapur untuk cat rumah pada gula merah," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Sabrin, di Mukomuko, Selasa (24/12).
Ia mengatakan, baik itu gula merah yang diproduksi oleh kelompok pengrajin di satuan pemukiman (SP) V maupun di SP VII, tidak ada yang bercampur dengan kapur cat rumah.
Ia menjelaskan, uji laboratorium dan pemeriksaan sampel gula dari bahan air nira di instansi itu dilakukan oleh bidang pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan (P2P dan PL).
Sekarang, kata dia, tidak ada permasalahan lagi. Warga masih tetap membeli gula merah yang dijual baik di ruko maupun di pasar tradisional di daerah itu.
"Gula merah dari daerah kita ini aman. Tidak ada campuran macam-macam seperti yang dicurigai oleh oknum warga setempat," ujarnya lagi.
Menurut dia, adanya isu gula merah dicampur kapur cat rumah diduga karena persaingan bisnis, namun dirinya tidak ingin terlalu jauh berkomentar soal itu.
"Kalau itu bukan lagi kewenangan kami. Yang pasti tugas dinas ini hanya memastikan kalau gula merah itu aman dikonsumsi," ujarnya lagi.