Selasa 24 Dec 2013 12:08 WIB

Sabam Sirait: Kita Perlu Tiru Cina Tembak Mati Koruptor

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Hazliansyah
Koruptor, ilustrasi
Koruptor, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi senior PDIP Perjuangan Sabam Sirait mengatakan persoalan korupsi di Indonesia sudah sangat parah. Pendiri PDIP ini mengusulkan agar pemerintah melakukan terobosan hukum dalam memberi efek jera kepada para koruptor.

"Kita perlu meniru Cina yang menembak mati pelaku korupsi," kata Sabam dalam acara "Merajut Perbedaan Untuk Indonesia Bangkit" di Jakarta, Senin (23/12) malam.

Sabam mengatakan, persoalan korupsi sudah menjadi kekhawatiran para pendiri negeri ini. Bung Karno misalnya, pada 1960-an pernah mengeluarkan maklumat untuk menghukum mati koruptor. Maklumat ini dikeluarkan karena kondisi bangsa yang terpuruk oleh ulah koruptor. Sayang hingga meninggalnya Bung Karno maklumat itu tidak pernah dijalankan.

"Pada 60-an bung karno mengatakan hukum mati korupsi. Tetapi tidak ada koruptor dihukum mati setelah itu," ujarnya.

Kegelisahan terhadap korupsi juga disuarakan Bung Hatta. Pada dekade 1950-an, Bung Hatta mengatakan korupsi di Indonesia sudah menjadi budaya. Korupsi seolah menjadi semacam kelaziman yang mesti dilakukan setiap pemegang dan pemilik akses kekuasaan.

"Korupsi kita sudah sangat luar biasa. Sen demi sen uang rakyat diambil. Bung Hatta mengatakan korupsi sudah menjadi budaya," ujarnya.

Kerja memberantas korupsi memang tidak mudah. Butuh kemauan keras dari para pemegang kekuasaan dan aparat penegak hukum. Sabam berharap para politisi bisa menyadari bahaya korupsi bagi masa depan bangsa.

"Tidak mungkin perlawanan terhadap korupsi dilakukan kalau tidak ada kekuatan politik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement