REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Keberadaan media siber (online) di Papua yang marak menimbulkan pengaruh bagi kehidupan sosial politik di daerah ini. Dalam catatan akhir tahun 2013, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jayapura, menurut Ketuanya, Victor Mambor, di Jayapura, Selasa, saat ini media online berkembang pesat di Papua.
Victor menyatakan pertumbuhan situs-situs online yang menyampaikan informasi tentang Papua maupun jejaring sosial di internet itu, tak dapat disangkal ikut mempengaruhi dinamika sosial politik di Tanah Papua. "Pertarungan informasi tentang Papua menjadi satu fenomena baru. Karena itu, distorsi informasi tentang Papua menjadi sesuatu yang seakan wajar terjadi," katanya lagi.
Menurutnya, media utama terkemuka (mainstream) yang ada di daerah ini, tak lagi menjadi pilihan utama buat masyarakat. Satu hal lain yang penting dalam fenomena ini, kata dia, adalah status jurnalis yang bukan lagi hanya menjadi pekerja tetap di sebuah perusahaan media tertentu.
Victor menyebutkan, kondisi ini adalah realitas yang tak bisa dibendung, seiring kemajuan teknologi informasi sehingga masyarakat diharapkan bisa lebih cerdas memilah informasi yang didapatkan. "Tahun 2014 akan menjadi tahun yang penting bagi media massa dan jurnalis di Papua, mengingat akan diselenggarakan dua kegiatan penting, yakni pemilu legislatif dan pemilu presiden," katanya.
Pengalaman tahun sebelumnya, menurut Victor, menunjukkan partisipasi aktif para jurnalis dan media massa dalam mengawal proses pesta demokrasi ini. Dia berpendapat, meskipun partisipasi aktif dari jurnalis dan media massa sudah selayaknya diberikan apresiasi, namun belum bisa memenuhi harapan masyarakat.
"Masyarakat dalam berbagai kesempatan meminta media massa dan jurnalis memberikan porsi yang berimbang bagi setiap peserta pemilu itu, dan tidak terkooptasi oleh para pesertanya," ujarnya lagi. Untuk itu, perlu kerja sama antara media massa, jurnalis, pelaksana pemilu, peserta dan elemen masyarakat.