Selasa 17 Dec 2013 14:08 WIB

Hilang Lima Bulan, Pak Haji Ditemukan Tinggal Tulang Belulang di Kolam Ikan

Rep: Hannan Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Penemuan mayat (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Penemuan mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TAPOS -- Warga Perumahan Departemen Penerangan di Jalan Monitor 7 No 31 RT 6/16 Sukatani Tapos, Depok dikagetkan dengan penemuan sesosok mayat yang sudah tergeletak lama. 

Mayat yang ditemukan Ahad (15/12) sore itu diduga adalah Ir Taufik Rasad (55 tahun). Jenazah ditemukan di sebuah kolam ikan berukuran 4X6 meter di belakang rumah mewah seluas 3.000 meter persegi.

Saat ditemukan, jenazah yang sebagian tinggal tulang belulang itu tampak mengenaskan dan tercerai berai. Seperti bagian tengkorak dan tulang kaki kanannya ditemukan terpisah. Sebagian anggota tubuh ditemukan sudah menjadi rangka.

Ketua RT 6/16, Kemher HM menuturkan, Taufik telah lima bulan lamanya ia menghilang. Terakhir kali ia bertemu Taufik pada hari kedelapan bulan Ramadhan. Saat itu, Taufik ia temui tengah membeli kopi dan rokok di warung nasi di jalan Monitor 7. "Setelah itu tak terlihat lagi,” ujar Kemher. Selasa (17/12). 

Warga sekitar tak terlalu tanggap dengan menghilangnya Taufik. Pasalnya, selain tak banyak berinteraksi dengan warga sekitar, profesinya sebagai kontraktor membuatnya sering bepergian keluar kota.

Jenazah yang diduga milik Taufik tersebut diduga merupakan korban pembunuhan. Dugaan dikuatkan berdasarkan temuan warga berupa adanya temuan ceceran darah yang sudah mengering didalam rumah. Diduga korban dibunuh di balkom lantai dua, kemudian diseret untuk dibuang ke kolam.

Menurut Kemher, dugaan pembunuhan tersebut melihat temuan warga yang mengatakan adanya retak pada pelipis tengkorak dan kepala bagian belakang jenazah.

Selain itu, tiga gigi serinya jenazah tanggal, padahal semasa hidup semua giginya utuh. Menurutnya, mungkin almarhum dipukul benda keras secara berulang-ulang. “Dari kondisi tengkorak itu diduga Pak Taufik merupakan korban pembunuhan meskipun tak ada harta bendanya yang hilang," tutur Kemher.

Kemher mengatakan, ia telah mendapat telepon dari anak ketiga Taufik, Iqbal. Iqbal yang memintanya membuatkan surat pengantar kematian. Ia menginginkan ayahandanya segera dimakamkan hari ini, Selasa (17/12) di TPU Menteng Pulo, Jakarta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement