Selasa 17 Dec 2013 12:09 WIB

Mahasiswa Tewas Saat Diospek, Polisi Periksa Ratusan Maba

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ospek mahasiswa baru.     (ilustrasI)
Foto: Antara/Novandi K Wardananz
Ospek mahasiswa baru. (ilustrasI)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Polres Malang meminta keterangan 114 orang mahasiswa baru (maba) Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur pada Senin (16/12) untuk mengusut misteri kematian mahasiswa baru (maba) ITN, Fikri Dolasmantya Surya (20 tahun).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Polisi Awi Setiyono mengatakan kepolisian memerlukan banyak keterangan dari saksi untuk mengungkap penyebab tewasnya Fikri.

Saksi yang dimintai keterangan adalah mahasiswa yang ikut dalam orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) ITN di Kemah Bakti Desa (KBD) kawasan Pantai Goa China di Kabupaten Malang, Jatim.

“Namun yang baru diperiksa Senin kemarin baru 70 orang. Insya Allah sisanya akan diperiksa hari ini,” katanya kepada RoL, Selasa (17/12).

Awi menegaskan, pihak kepolisian akan terus berupaya membongkar penyebab kematian Fikri, apalagi video kekerasan ITN sudah beredar di dunia maya.

Untuk menunjukkan keseriusan penyidikan, Polres Malang Senin kemarin telah memberangkatkan dua orang personel anggotanya ke rumah keluarga almarhum Fikri di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk meminta izin ke keluarganya melakukan autopsi Fikri. Namun pihak keluarga lagi-lagi menolaknya. 

“Meski demikian, kepolisian akan terus mengusut kasus Fikri dengan menanyai saksi, gelar perkara, hingga konstruksi kejadian,” tuturnya.Rencananya, Rabu (18/12) besok, Polres Malang akan memeriksa 108 panitia ITN.

Fikri sebelumnya mengikuti ospek mahasiswa baru, Kemah Bakti Desa (KBD) di kawasan Goa China pada tanggal 9 - 12 Oktober 2013 lalu. Namun Fikri meninggal ketika mengikuti kegiatan Ospek di tempat itu. 

Hasil pemeriksaan sementara didapat keterangan, saat itu di hari ke empat ospek, korban tidak kuat berjalan. Kemudian Fikri dibonceng dengan motor oleh panitia. Karena jalanan menanjak, korban kemudian turun dan mencoba berjalan kaki lagi. Kemudian terjatuh, karena tidak kuat berjalan.

“Saat itu korban jatuh dan dia terdengar mendengkur,” kata Awi.  Fikri kemudian dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Pihak kepolisian awalnya sempat meminta izin autopsi, tetapi keluarga korban menolak. Setelah foto-foto kekerasan dalam pelaksanaan ospek tersebut beredar di media sosial, kasus kematian Fikri akhirnya diselidiki kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement