REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, yang berada di lokasi penampungan Kota Kabanjahe, hingga Jumat, tercatat sebanyak 17.918 jiwa atau 5.537 kepala keluarga.
Ketua Media Center Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Taringan ketika dihubungi dari Medan, Jumat, para pengungsi yang terdiri dari anak-anak, remaja, dan orang tua, seluruhnya dalam keadan sehat.
Ribuan orang pengungsi tersebut, tetap mendapat bantuan makanan, minuman, beras, mie in stan, gula, minyak, dan lain-lain dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, perusahaan swasta, donatur, pimpinan partai politik, perguruan tinggi dan lainnya. "Jadi, persediaan mengenai logistik bagi pengungsi tersebut, sampai saat ini masih tetap lancar, cukup dan tidak perlu dikhawatirkan," ucap Jhonson.
Ia menyebutkan, setiap hari ada saja instansi pemerintah, intitusi militer, perusahaan, perguruan tinggi, organisasi, dan kalangan masyarakat memberikan bantuan. Hal ini membuktikan, bahwa kepedulian sosial masyarakat cukup tinggi terhadap penduduk korban erupsi Gunung Sinabung.
"Pemkab Karo juga mengucapkan terima kasih kepada donatur yang telah memperhatikan dan memberikan bantuan makanan ke pengungsi Gunung Sinabung," ucapnya.
Ketika ditanya jumlah pengungsi Sinabung sebelumnya, Jhonson mengatakan, hari Rabu, (11/12) tercatat sebanyak 17.443 orang atau 5.534 kepala keluarga (KK). Kemudian, hari Selasa (10/12) jumlah pengungsi hanya sebanyak 17.352 jiwa atau 5.547 KK yang tersebar di 3 1 Posko Kabanjahe.
"Jumlah pengungsi Gunung Sinabung terus semakin banyak dan petugas BPBD Sumut, petugas Pemkab Karo, TNI-Polri, relawan dan masyarakat mulai kewalahan menolong warga yang meninggalkan kampung halamannya," kata Jhonson.
Ditempatkan 31 lokasi
Data yang diperoleh di Posko Utama Kabanjahe, sebanyak 17.918 jiwa pengungsi erupsi Gunung Sinabung ditempatkan di 31 lokasi penampungan, yakni Los Tiga Binanga, GBKP Payung, dan Masjid Agung Kabanjahe. Asrama Kodim Kabanjahe, Jambur Natolu, Islamic Center, Los Tanjung Mbelang, dan Los Tanjung Pulo. Pengungsi tersebut berasal dari 23 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo.