Kamis 12 Dec 2013 12:21 WIB

Gas Melon Langka di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Karta Raharja Ucu
Tabung gas Elpiji ukuran tiga kilogram (ilustrasi).
Foto: sikat.or.id
Tabung gas Elpiji ukuran tiga kilogram (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejak sepekan terakhir, ibu rumah tangga di Lampung kesulitan mendapatkan gas tabung 3 kg di agen dan pengecer. Meski masih ada stok di warung harganya mencapai Rp 18-20 ribu per tabung, Kamis (12/12).

Petugas pangkalan gas subsidi tabung 3 kg SPBU Kemiling, mulai merasakan banyaknya permintaan dari masyarakat sepekan terakhir. Sedangkan pasokan tabung 'melon' ini hanya dua kali sepekan.

"Setiap truk agen pertamina datang, hanya hitungan jam sudah habis diborong konsumen yang menggunakan motor," kata Yanto, petugas elpiji tersebut.

Ia berkata, pihaknya menyediakan lebih dari 200 tabung setiap pasokan truk agen datang. Belum sempat menginap tabung gas tersebut, petugas sudah memasang tanda 'gas habis'.

Herli, warga Tanjungkarang Barat, mengaku terpaksa membeli di warung yang jauh dari tempat tinggalnya. "Harganya sudah naik jadi Rp 20 ribu per tabung. Padahal di Pertamina Rp 15 ribu," tutur ibu dua anak ini.

Dari penelusuran ROL di lapangan, setiap pangkalan penjualan tabung gas subsidi, sudah menunggu konsumen dengan membawa paling sedikit sepuluh tabung kosong. Sehingga, saat pasokan gas datang mereka sudah memesannya. Pembeli borongan ini terus berdatangan ke tempat-tempat pangkalan dan pengecer gas rakyat tersebut.

Informasi yang diperoleh, penjual tabung gas 3 kg bermotor  ini, banyak memasok ke pedagang restoran dan warung, sebagai pelanggan tetapnya. Tentunya dengan harga tinggi, tapi stok tetap tersedia. Sedangkan ibu rumah tangga yang hanya memiliki satu tabung tak kebagian jatah gas rakyat tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement