Selasa 10 Dec 2013 21:56 WIB

Pemkot Yogya Dirikan Lima Titik Senam Massal Tiap Pekan

Rep: Yulianingsih/ Red: Djibril Muhammad
Warga Jakarta saat melakukan senam massal di Silang Monas.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Warga Jakarta saat melakukan senam massal di Silang Monas.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Kesatuan Kebangsaan, Pemuda dan Olahraga (Kesbangpor) Kota Yogyakarta mendirikan lima titik arena senam massal bersama masyarakat setiap Ahad pagi.

Kelima titik ini adalah, Jalan Malioboro, XT Square, Lapangan Kodim, Jogja Fish Market dan Lapangan Pakualaman Yogyakarta. "Setiap Ahad pagi ada senam bersama, instruktur kita sediakan," ujar Kepala Kantor Kesbangpor Kota Yogyakarta, Sukamto, Selasa (10/12).

Menurut dia, senam massal bagi masyarakat umum ini digelar kerjasama dengan Federasi Olahraga  Masyarakat Indonesia (FORMI) Kota Yogyakarta. Senam massal ini digelar selama satu hingga dua jam sejam pukul 06.00 WIB. "Ini upaya kami untuk menjadikan masyarakat bugar," katanya.

Kebugaran ini kata Sukamto, juga diperuntukan bago kaum disabilitas. Oleh sebab itu bersama dengan Yayasan Center for Improving Qualified Activity in Life People with Disabilities (Ciqal), pihaknya dan FORMI juga menggelar kegiatan bagi kaum disabilitas ini.

Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional 2013 ini berupa senam bersama kaum disabel dan lomba melukis.

"Kami masih melihat, kondisi yang cukup memprihatinkan. Banyak yang belum mendapat kesempatan pekerjaan. Belum lagi diskriminasi oleh masyarakat serta keluarganya sendiri," ujar Arny Suwarti dari Yayasan Ciqal.

Beberapa kegiatan yang akan digelar ialah lomba melukis bagi anak usia SD dan SMP, Sabtu (14/12). Kemudian dilanjutkan Ahad (15/12) dengan senam dan jalan sehat bersama kaum disabilitas dari Gedung Agung menuju Taman Pintar. Tema yang diangkat mengenai kepedulian terhadap penyandang disabilitas.

Sejumlah produk hasil karya anak berkebutuhan khusus juga akan dipamerkan di Taman Pintar selama sehari penuh pada Ahad  (10/12). Harapannya ada penghargaan atas karya anak disabilitas dan bisa dikenal secara luas.

Arny menambahkan, total warga berkebutuhan khusus di Kota Yogyakarta mencapai sekitar 66.021 warga atau 15 persen dari populasi penduduk. Meski saat ini DIY sudah memiliki Perda 4/2012 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas, namun realisasinya masih belum maksimal. "Masih banyak pekerjaan rumah sampai perda itu bisa benar-benar diimplementasikan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement