REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anies Baswedan mengaku yakin konvensi capres Partai Demokrat yang diikutinya akan berjalan adil, meski para petinggi Demokrat dan adik ipar Ketua Umum, Presiden SBY ikut dalam konvensi.
"Saya akan menentang jika prosesnya tidak adil," kata Anies di Jakarta, Senin (9/12).
Dalam konvensi Partai Demokrat Anies harus bersaing dengan para kader senior partai seperti Hayono Isman, Marzuki Alie, dan anggota Dewan Pembina, yang juga adik ipar SBY, Pramono Edhie Wibowo. "Ini adalah perjuangan," ucapnya.
Anies menganggap keikutsertaannya dalam konvensi Demokrat sebagai perjuangan dari nol. Ia bertekad membuat terobosan, figur non-partai dapat mengalahkan politisi.
Karenanya, dengan persepsi konvensi itu perjuangan, Anies tidak menampik bahwa proses konvensi pun masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. "Jika semua sudah teratur, dan tinggal siap saja, itu namanya upacara bendera, bukan konvensi untuk Calon Presiden melalui partai politik," ujar Anggota Tim 8 saat kasus Cicak vs Buaya I, Polri vs KPK ini.
Rektor Universitas Paramadin ini mengaku tidak akan berdiam diri jika melihat ketidakadilan dan ketidakterbukaan dari petinggi Partai Demokrat saat menentukan pemenang konvensi yang akan dinobatkan sebagai capres. Dalam proses politik, Anies mengaku dirinya sudah mengetahui memang sudah lazim ada proses yang dia sebut 'tarik-menarik'.
"Tapi dari kalangan non-partisan belum tentu tidak dapat bersaing. Konvensi ini persaingan, dan saya ingin turun tangan langsung membuat terbosan, bukan hanya ulur lengan," tutur Anies.
Ia menyadari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai (AD/ART) Demokrat masih menentukan capres dari Demokrat ditentukan Ketua Majelis Tinggi. Maka, pemenang konvensi Demokrat, belum tentu menjadi capres. Menanggapi hal itu, Anies mengatakan yakin petinggi Partai Demokrat akan menepati janjinya bahwa pemenang konvensi akan menjadi capres.
"Konvensi ini juga akan untuk meningkatkan elektabilitas. Jika Demokrat tidak menepati pernyataanya sejak awal mengenai pemenang konvensi ini, mereka sendiri yang akan menanggung risikonya nanti," ujar Anies mengakhiri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika