Senin 09 Dec 2013 06:18 WIB

Seskab Sebut Capres Pemilik TV Bak Kodok Bangkong

Dipo Alam
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Dipo Alam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seskab Dipo Alam menyambut baik teguran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terhadap enam stasiun televisi yang dinilai tidak proporsional dalam menyiarkan berita politik. Enam stasiun televisi itu adalah RCTI, MNCTV, Global TV, ANTV, TV One, dan Metro TV.

"Begitu lah kecenderungan pemilik stasiun TV jadi pimpinan parpol manfaatkan frekuensi publik untuk kepentingan politiknya,” kata Dipo Alam melalui akun twitternya @dipoalam49 seperti dilansir setkab.go.id.

Ia menunjuk contoh beberapa stasiun televisi yang lebih menayangkan aksi demo 20-an mahasiswa dibanding dengan antusiasme rakyat yang bergembira menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kunjungan kerja ke sejumlah daerah. Seperti Madura baru-baru ini atau daerah-daerah lain.

Dipo menilai, para pemilik stasiun TV seperti itu lebih mementingkan modus politik dalam memilih berita yang ditayangkan.

"Elektibiltas partai dan pencapresannya kecil, tapi karena punya TV gaung politiknya bak kodok bangkong gelembungkan tenggorokannya," sindir Dipo sembari meyakini, aksi itu justru akan mengempiskan partai mereka sendiri.

Walau kinerjanya belum diketahui rakyat banyak, ujar dia, parpol dan capres yang elektabilitasnya rendah membuat taktik asal kritik pemerintah di televisinya sendiri. Dikatakan, sepertinya mereka puas sendiri.

"Dengan beranggapan pesaing pemerintah yang punya kinerja, parpol dan Capres elektabilitas rendah ingin bersanding membesar diri di TVnya sendiri," tulis Dipo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement