Rabu 04 Dec 2013 16:45 WIB

Soal Bakal Cawapres Yusril: Kalau Puan Berkenan, Insya Allah

Mantan Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Mantan Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon Presiden dari Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra mengatakan komunikasi dirinya dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani terus berjalan, namun masih sebatas wacana-wacana politik, belum ada keputusan dari kedua partai.

"Itu wacana yang berkembang. Belum ada keputusan apa-apa dari kedua partai. Kita lihat semuanya, berjalan apa adanya dulu," kata Yusril setelah konfrensi pers penetapan dirinya sebagai bakal capres PBB di Jakarta, Rabu.

Mantan Menteri Sekretaris Negara itu tidak menampik dan juga membenarkan, bahwa dia memiliki harapan besar dengan duet bersama Puan. Yusril hanya menambahkan, bahwa apa yang dia dan PBB sedang perjuangkan sekarang adalah perbaikan sistem politik dengan sistem ketatanegaraan yang sesuai konstitusi.

"Belum, karena yang kita perjuangkan sekarang ini adalah perubahan peta kekuatan politik yang luar biasa. Kita lihat perkembangannya seperti apa nanti," katanya.

Wacana Yusril yang ingin mengajak Puan menjadi bakal cawapresnya mencuat pada Maret 2013. Wacana itu pun dikabarkan mendapat respon positif dari Ayahanda Puan, (Alm) Taufiq Kiemas.

Yursril saat itu mengatakan Puan adalah politisi muda yang pintar. Maka dari itu, Puan merupakan tokoh ideal di tengah krisis tokoh yang mendera bangsa.

"Kalau Puan berkenan, Insya Allah, ini akan menjadi kombinasi yang ideal. Kami bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman untuk membuat bangsa ini jauh lebih baik ke depan," kata Yusril saat itu (9/3).

Penetapan Yusril

Yusril pada pra-deklarasi Majelis Syura DPP PBB, Rabu, telah ditetapkan sebagai bakal Calon Presiden dari PBB, sesuai keputusan rapat Majelis Syura pada 27 Juni 2013 dan ditetapkan pada 25 September 2013.

Sekretaris Majelis Syura PBB Bambang Setyo, sesuai Ketetapan Majelis Syura PBB No.I/Tap/MS-PBB/VI/1434 tentang "Kebijakan Strategis Dasar" PBB, mengatakan hasil dari musyawarah majelis yang "kritis" itu telah menetapkan Yusril sebagai bakal Calon Presiden karena pengalaman dan wawasan kebangsaan serta ketatanegaraan yang dinilai amat dibutuhkan bagi pembangunan bangsa.

"PBB menetapkan Yusril sebagai satu satunya (bakal) calon presiden RI yang akan maju dari Partai Bulan Bintang. Poin kedua, semua pendukung partai wajib mendukung dan mengamankan keputusan ini," ujarnya.

Poin ketiga, lanjut Bambang, segenap jajaran partai wajib mensosialisasikan keputusan ini kepada masyarakat seluas-luasnya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Terakhir, ujar Bambang, keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan akan ditinjau kembali apabila terdapat kekeliruan di kemudian hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement