REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Jumlah warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, mencapai 5.666 kepala keluarga atau 16.721 orang.
Dalam pesan singkat yang diterima Antara di Medan, Rabu malam, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah itu merupakan hasil pendataan hingga Rabu (27/11) siang.
Jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung itu ditempatkan di 30 pos penampungan yakni Los Tiga Binanga 2.402 jiwa (882 KK), GBKP Payung 314 jiwa (89 KK), Masjid Payung 111 jiwa (37 KK), Zentrum Kabanjahe 420 jiwa (148 KK), GBKP Simpang Empat 433 jiwa (148 KK), Gedung Serbaguna KNPI 545 jiwa (151 KK), dan Paroki Gereja Katolik 998 jiwa (402 KK).
Kemudian, Masjid Agung Kabanjahe 614 jiwa (183 KK), GBKP Kota Kabanjahe 882 jiwa (318 KK), Klasis GBKP Kabanjahe 328 jiwa (120 KK), GPdI Ndokum Siroga Simpang Empat 177 jiwa (67 KK), GBKP Simpang Katepul 239 jiwa (81 KK), Masjid Istighfar Berastagi 470 jiwa (145 KK), dan GBKP Asrama Kodim Kabanjahe 195 jiwa (65 KK).
Selanjutnya, di Kantor Asap Kabanjahe 54 jiwa (18 KK), GBKP Jalan Kutacane 625 jiwa (171 KK), Jambur Dalihan Natolu 1.304 jiwa (330 KK), Islamic Center 315 jiwa (84 KK), Klasis GBKP Berastagi 260 jiwa (79 KK), Los Desa Sempajaya 1.420 jiwa (762 KK), KWK Berastagi 474 jiwa (147), dan UKA Kabanjahe 1.651 jiwa (467 KK).
Setelah itu, Los Tanjung Mbelang 366 jiwa (108 KK), Los Kaisar Desa Sumber Baru 290 jiwa (112 KK), Los Tanjung Pulo 711 jiwa (218 KK), Los Desa Surbakti 407 jiwa (130 KK), GBKP Kota Berastagi 105 jiwa (32 KK), Gedung Ora Et Labora 186 jiwa (55 KK), Paroki Gereja Katolik 245 jiwa (70 KK), dan Los Katepul 180 jiwa (47 KK).
Meningkatnya jumlah pengungsi tersebut karena banyak yang kembali lagi ke pos pengungsian setelah ditampung beberapa hari oleh keluarga mereka.
Selain persediaan logistik yang masih cukup untuk dua hari ke depan, petugas tanggap darurat juga telah mendistribusikan sayuran sebanyak dua truk.
Kebutuhan lain yang cukup mendesak untuk keperluan pengungsi adalah bahan bakar gas, transportasi anak-anak ke sekolah, air bersih, serta fasilitas mandi, cuci, dan kakus