Rabu 27 Nov 2013 17:51 WIB

Wujudkan Solidaritas, Dokter Malang Gelar Pengobatan Gratis

 Sejumlah dokter melakukan aksi solidaritas tolak kriminalisasi dokter di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (27/11).  (Republika/Tahta Aidilla)
Sejumlah dokter melakukan aksi solidaritas tolak kriminalisasi dokter di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (27/11). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ratusan dokter di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, mewujudkan solidaritas untuk dr Dewa Ayu Sisiary Prawani dengan mengadakan aksi pengobatan gratis bagi warga tidak mampu di Kantor Ikatan Dokter Indonesia setempat, Rabu (27/11).

Selain mengadakan pengobatan gratis, para dokter tersebut juga menggelar donor darah dan menggalang koin untuk kolega mereka yang tersandung kasus malapraktik dan divonis 10 bulan penjara.

"Kami mohon maaf kepada seluruh pasien dan keluarganya kalau hari ini tidak bisa memberikan layanan maksimal karena ada aksi mogok dokter secara nasional, namun di rumah sakit tetap ada dokter dan paramedis yang siaga dan melayani pasien," kata koordinator aksi dr M Niam FINACS MKes.

Sebelumnya, ratusan dokter yang mengenakan baju kebesaran seorang dokter (jas putih) itu juga menggelar orasi dan teaterikal di halaman Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang yang mengilustrasikan seorang dokter ketika menolong pasien dengan tangan diborgol.

"Saya kok diborgol. Saya tidak bersalah," teriak salah seorang peserta aksi yang memerankan dokter ketika menolong pasien dalam teaterikal tersebut.

Dokter Niam mengatakan dirinya bersama ratusan dokter lainnya hanya ingin mengekspresikan diri agar masyarakat mengetahui profesi seorang dokter yang sebenar-benarnya. Ia berharap masyarakat, khususnya pasien, juga memahami kondisi mereka.

Selain dokter yang berdinas di RSSA Malang, sejumlah dokter spesialis kandungan dan bedah yang membuka praktik swasta juga bergabung dalam aksi tersebut, sehingga mereka libur.

Menanggapi adanya kekhawatiran dari pasien maupun keluarganya akibat aksi mogok dokter, Niam secara tegas mengatakan tidak perlu khawatir karena dokter siaga (jaga) masih tetap melayani pasien, sehingga layanan tidak sampai terganggu.

"Saya jamin layanan terhadap pasien, baik yang rawat inap maupun rawat jalan tidak berubah dan tetap lancar," katanya, menegaskan.

Namun demikian, aksi mogok nasional dokter tersebut tetap mendapatkan kecaman dari keluarga pasien karena layanan menjadi tidak optimal akibat jumlah dokter yang melayani berkurang.

"Daripada para dokter ini menggelar demo, lebih baik kan menjalankan tugasnya dengan baik, apalagi mereka juga bertanggungjawab atas kesembuhan pasien, bahkan nyawa seseorang," tandas Ariel, keluarga pasien di RSSA Malang asal Kabupaten Malang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement