Rabu 27 Nov 2013 08:34 WIB

Mogok Dokter, Dinas Kesehatan DKI Jamin Pelayanan UGD Tetap Jalan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Hazliansyah
Sejumlah mahasiswa kedokteran dan dokter di Fakultas Kedokteran Kampus A Universitas Airlangga Surabaya menolak kriminalisasi dokter
Foto: Antara
Sejumlah mahasiswa kedokteran dan dokter di Fakultas Kedokteran Kampus A Universitas Airlangga Surabaya menolak kriminalisasi dokter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh dokter di Indonesia hari ini akan melakukan mogok nasional, Rabu (27/11). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas ditangkapnya sejumlah dokter karena diduga melakukan malpraktik.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati menilai, aksi mogok nasional tersebut sah-sah saja dilakukan sebagai bentuk solidaritas kepada sesama dokter. Meski demikian, dia menjamin pelayanan darurat atau emergency di seluruh RSUD dan puskesmas DKI tetap berjalan.

"Pada prinsipnya kasus emergency harus tetap dilayani. Kalau mereka mau ikut aksi solidaritas silakan saja, tapi pelayanan tidak boleh terganggu," kata Dien, Rabu (27/11).

Dien juga mengomentari kasus dr. Dewa Ayu yang divonis bersalah karena melakukan malpraltik. Menurut dia, kasus yang menimpa dokter asal Manado tersebut kini menimbulkan ketakutan di kalangan dokter lainnya. Akibat dari rasa takut itu, kata Dien, para dokter kini jadi lebih berhati-hati lagi dalam menangani pasien.

"Tapi kadang-kadang yang namanya kasus seperti itu bisa saja terjadi kalau sedang nahas," ujarnya.

Seperti diketahui, Mahkamah Agung telah memvonis dr. Dewa Ayu Sasiary Prawani, dr. Hendry Siagian dan dr. Hendry Simanjuntak bersalah karena dianggap melakukan malpraktik terhadap Julia Fransiska Maketey yang meninggal dunia saat melahirkan.

Dokter Ayu telah ditangkap oleh kejaksaan Balikpapan, sementara dua rekannya sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement