REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) belum bisa memastikan waktu pelaksanaan hujan buatan. Meski akhir-akhir ini curah hujan kian meningkat.
"Rekayasa hujan masih menunggu perhitungan, apakah kondisi kita sudah dianggap darurat atau belum, dan ini perlu kirim surat. Masalahnya sekarang ini yang darurat itu di Bogor yang hujan gedenya tapi kita meski samakan persepsi dulu, darurat hujan di Bogor jatuhnya ke kita," kata Ahok di Balaikota, Selasa (26/11).
Ia menegaskan, pelaksanaan rekayasa hujan memerlukan koordinasi dua wilayah, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
"Ini mesti jelas apa kita yang nulis surat, cuaca ekstrem itu kan bukan di sini. Ekstremnya di Bogor, tapi airnya itu jatuh ke kita. Nah ini juga perlu samakan persepsi apakah Gubernur Jabar yang bikin surat atau kita," kata Ahok.
Sementara itu Kepala UPT Hujan Buatan BPPT Heru Widodo mengatakan sudah menyiapkan peralatan untuk tekayasa hujan pada 1 Desember mendatang. "Sampai saat ini tinggal menunggu persetujuan izin penggunaan pesawat Hercules dari TNI," kata Heru.