Senin 25 Nov 2013 18:33 WIB

Akbar: Tetap Solid Meski Beda dengan Ical

Former minister of youth and sports, Akbar Tanjung (file photo)
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Former minister of youth and sports, Akbar Tanjung (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung mengatakan perbedaan yang terjadi antara dirinya dengan Aburizal Bakrie tidak mengganggu soliditas di partai berlambang beringin itu.

"Kalau perang dingin (dengan Ical, red.), tidak ada itu. Tetapi, kalau perbedaan ada memang," kata mantan Ketua Umum Golkar itu, usai "Dialog Kebangsaan Mencari Pemimpin Indonesia", di Semarang, Senin.

Namun, menurut Akbar, perbedaan pendapat antara dirinya dengan Ical tidak mengurangi kebersamaan dan soliditas partai, sebab dalam politik bisa saja berbeda asal tidak sampai menganggu rasa kebersamaan.

Kalau pun ada perbedaan yang mungkin mengarah pada konflik, kata dia, sudah ada sistem dan manajemen konflik yang harus dipatuhi sehingga tidak sampai mengganggu kesolidan kekuatan dalam parpol, termasuk Golkar.

Berkaitan dengan keputusan pencalonan Ical sebagai capres dari Partai Golkar, ia menjelaskan berdasarkan perspektif organisasi, yaitu rapat pimpinan nasional (rapimnas) keputusan itu tidak salah.

"Rapimnas sebagai tempat memutuskan capres, saya kira ya tidak salah karena memang yang diundang hanya pengurus DPD tingkat I. Tetapi, ya itu tadi, di situlah perbedaannya. Tetapi, tidak mengganggu," katanya.

Akbar berpendapat untuk menetapkan capres sebagai keputusan yang sangat penting dan hanya dilakukan lima tahun sekali harusnya melibatkan seluruh "stakeholder" partai, termasuk pengurus DPD II Golkar.

"Tidak berarti kemudian yang sekarang ini tidak sah, yang sekarang tetap sah (Ical sebagai capres Golkar, red.). Aburizal tetap sah karena diputuskan dalam rapimnas," katanya.

Ia menegaskan tetap memiliki komitmen dan terikat dengan keputusan partai untuk mencalonkan Ical sebagai capres pada Pemilu 2014, dan pada waktunya nanti juga akan ikut turun berkampanye untuk Ical.

"Pertama-tama, tentu saya akan turun berkampanye memenangkan Partai Golkar dulu, setelah itu baru kita berkampanye lagi para program berikutnya, yakni untuk pemilihan presiden dan wakil presiden," kata Akbar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement