Sabtu 23 Nov 2013 13:49 WIB

SKK Migas Reposisi Pejabat di Bidang Rawan Korupsi

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Suasana Kantor SKK Migas
Foto: Republika/ Aditya Pradana Putra
Suasana Kantor SKK Migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Kerja Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) terus melakukan langkah pencegahan korupsi dengan pembenahan internal. Salah satunya yakni  reposisi pejabat yang bidangnya rentan untuk disuap.

Juru bicara SKK Migas, Elan Budiantoro mangaku tidak  mampu memberantas mafia migas sendirian. Target agar kebal dari korupsi, kata dia, bukanlah hal yang mudah, terlebih pendapatan di bidang hulu sebesar Rp 550 triliun.

“Langkah awal yang dilakukan SKK Migas pascatransformasi dari BP Migas adalah dengan reposisi dan menunjuk orang-orang yang memiliki kapasitas untuk menjabat posisi penting,” kata Elan dalam diskusi "Gilas Mafia Migas" di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (23/11).

Dia menambahkan, memperbaiki kondisi kompleks tersebut membutuhkan waktu. Dengan proses road map, SKK Migas diperkirakan betul-betul kebal terhadap virus dan mafia korupsi dalam satu tahun ke depan.

Kordinator Divisi Monitoring dan Analisa Anggaran ICW, Firdaus Ilyas mengatakan, migas adalah kekayaan negara yang sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Semangat keyakinan tersebut harus dikembalikan agar swasta maupun pemerintah bisa lebih optimal berbuat untuk pemasuka n negaran dan kesejahteraan rakyat.

“Jadi tidak ada lagi upaya untuk mengelabui negara, demi memperbesar keuntungan bagi pribadi. Dan itu harus diawali dengan sistem yang transparansi kepada publik,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement