Rabu 20 Nov 2013 20:41 WIB

Pengamat: Polri-TNI Perlu Perbaiki Komunikasi

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Karta Raharja Ucu
TNI Polri
Foto: Antara
TNI Polri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertikaian antara TNI dan Polri seharusnya sudah dapat diredam oleh kedua pemimpin insitusi, mengingat kejadian serupa sudah sering terjadi.

Menurut pengamat militer, Wawan Hadi, ketegangan yang kerap terpercik diantara tentara dan polisi disebabkan buruknya komunikasi kedua kubu. "Sebagai anggota korps yang berbeda, mereka jarang komunikasi dan interaksi satu sama lain, padahal itu penting selaku sesama aparat hukum," ujar Wawan kepada ROL, Rabu (20/11).

Wawan berkata, komunikasi yang kurang terjalin harus segera diperbaiki oleh Polri dan TNI. Ia mengatakan, meski di kalangan pejabat teras TNI-Polri berkawan akrab, namun di level bawah, hubungan polisi dengan tentara masih buruk.

Menurutnya, formula paling ampuh untuk meleburkan dua korps ini dalam satu semangat korsa ialah dengan memberi tugas bersama. "Libatkan keduanya dalam kegiatan yang sama. Biarkan anggota saling mengenal. Sehingga tumbuh rasa solidaritas lintas intitusi," kata Wawan.

Untuk kali kesekian baku hantam antara polisi dan tentara terjadi. Kali ini Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar) jadi panggung mereka adu otot. Enam orang terluka dan sejumlah kendaraan polisi rusak pada aksi yang terjadi Selasa (19/11) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement