Selasa 14 Jul 2015 02:17 WIB

'Bentrokan Polri-TNI di Semarang tak Perlu Dibesar-besarkan'

Anggota Polri
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Anggota Polri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charlian menilai, bentrokan antara personel Brigade Mobil (Brimob) Polda Jateng dengan Penerbang TNI Angkatan Darat, tidak perlu dibesar-besarkan.

"Peristiwa itu kesalahpaham kecil sehingga tidak perlu dibesar-besarkan," katanya saat bertemu wartawan parlemen di Jakarta, Senin (13/7) malam.

Menurutnya, bagi Polri dan TNI peristiwa tersebut sangat memprihatinkan. Karenanya, Polri tidak akan mengutamakan mencari siapa yang salah dan benar.

Dia menegaskan saat ini yang penting adalah bagaimana membangun kesepahaman antara dua institusi itu ke depan.

"Hanya kesalahapahaman kecil, bukan masalah prinsip dan sebetulnya tidak perlu terjadi," ujarnya.

Seringnya terjadi perselisihan di tingkat bawah, kata dia, sehingga harus diberikan keteladanan dari masing-masing institusi.

Ia berpendapat anggota TNI dan Polri tidak boleh terpancing adanya usaha agar kedua institusi tersebut terus bentrok, sehingga yang dirugikan adalah bangsa Indonesia. "Ada kelompok tertentu yang ingin hal ini terus terjadi dan ini harus diselesaikan dengan baik," katanya.

Sebelumnya Markas Komando (Mako) Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2 di Jalan Kumudasmoro Gisikdrono, Simongan, Kota Semarang, Minggu (12/7) dini hari, diserang sejumlah anggota Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad). Penyerangan diduga karena cekcok antara anggota Penerbad dan Brimob di salah satu ATM bank.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement