Rabu 20 Nov 2013 15:08 WIB

SBY Minta WNI di Australia Tenang

Rep: Esthi Maharani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Australia baik pelajar atau pengusaha untuk tetap tenang di tengah kondisi diplomatik Indonesia dan Australia yang menegang.

Ia meminta agar WNI tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa. "Saya berpesan kepada rakyat Indonesia yang berada di Australia apakah diplomat ataupun pekerja dan mahasiswa untuk tetap tenang dan teruslah bekerja dan belajar,” katanya, Rabu (20/11).

Ia menegaskan, Pemerintah Indonesia sedang berupaya untuk menyelesaikan persoalan penyadapan oleh Pemerintah Australia. Ia juga menekankan persoalan tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab kedua negara sehingga WNI yang berada di negara tersebut tidak perlu terlalu terpengaruh.

“Pemerintah Indonesia dan Australia memiliki tugas dan kewajiban mengatasi masalah ini,” katanya. Tak hanya memberikan imbauan, Presiden SBY pun mengatakan tahu tentang perasaan masyarakat Indonesia yang kesal dan marah dengan perilaku Australia. 

Namun, dia mengingatkan, dalam hubungan antar bangsa terutama dalam menghadapi situasi tertentu, tidak boleh terlalu emosional dan harus tetap rasional.

Sebab, apa yang ditempuh dan dilakukan pemerintah Indonesia akan menentukan masa depan hubungan Indonesia dan Australia serta menentukan persahabatan antara bangsa Indonesia dan Australia yang telah berjalan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement