Senin 18 Nov 2013 21:07 WIB

Pengerukan Waduk Pluit Berhenti, Jokowi: Bukan Masalah Besar Kok

Rep: Halimatus Sa'diyah / Red: A.Syalaby Ichsan
 Sejumlah alat berat melakukan pengerukan lumpur di Waduk Pluit, Jakarta, Selasa (8/10).  (Republika/Prayogi)
Sejumlah alat berat melakukan pengerukan lumpur di Waduk Pluit, Jakarta, Selasa (8/10). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengerukan lumpur di Waduk Pluit telah berhenti sejak beberapa hari terakhir. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, berhentinya pengerjaan waduk itu karena kontrak pemakaian eskavator sudah habis. 

Meski demikian, pria yang akrab disapa Jokowi itu mengatakan, Pemprov akan segera memperpanjang kontrak dengan operator alat berat. "Ini bukan masalah besar kok. Kita sudah minta supaya kontraknya diperpanjang," kata dia di rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Selatan, Senin (18/11). 

Menurut Jokowi, program untuk menormalisasi Waduk Pluit menggunakan dana APBD dengan pagu Rp 20 miliar. Meski demikian, alumni Universitas Gadjah Mada ini mengatakan, apabila ternyata anggarannya kurang, maka pemerintah akan mencari pihak swasta yang mau memberikan dana CSR untuk program tersebut. 

Jokowi meyakini, banyak perusahaan yang mau membantu menyukseskan program Pemprov DKI tersebut. Pengerukan Waduk Pluit sendiri sudah berlangsung sejak pertengahan tahun ini. Proyek pengerukan itu ditargetkan rampung pada akhir Desember 2013

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement