REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, ketinggian banjir air laut bisa mencapai sekitar 10 centimeter sehingga mengganggu aktivitas masyarakat termasuk menghambat lalu lintas di jalan raya. Namun, ia menjanjikan pompa Waduk Pluit bisa menanggulangi rob di pesisir utara Jakarta.
“Pompa Waduk Pluit saya pastikan, nanti saya minta Kadis SDA, untuk bisa mempercepat mengurangi rob,” kata Heru di Jakarta, Senin (26/12/2022).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, kata dia, sudah menginformasikan waspada rob di pesisir utara Jakarta yang diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun 2022. Selain rob, Jakarta juga waspada potensi cuaca ekstrem hingga awal tahun 2023 sesuai data yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Besok (Selasa) saya berkunjung ke BNPB untuk menyinkronkan data, kesiapan yang harus kami lakukan bersama BNPB,” kata Heru.
Sementara itu, BPBD DKI melalui media sosial salah satunya memberikan informasi peringatan dini rob yang berdurasi 20-27 Desember 2022. Berdasarkan data BMKG, rob terjadi karena fenomena bulan baru, pada 23 Desember 2022 dan jarak terdekat bulan ke bumi pada 24 Desember 2022 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di pesisir utara Jakarta.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, stasiun pompa Pluit Timur merupakan salah satu infrastruktur penting untuk drainase kota Jakarta yang diresmikan pada Maret 2014. Pompa Pluit memiliki area cakupan seluas 34,2 kilometer persegi dan merupakan sistem pengendalian banjir Daerah Aliran Sungai Ciliwung yang mampu menampung debit sebesar 34 meter kubik per detik.
Di stasiun tersebut terpasang tiga pompa bantuan Jepang dengan kapasitas masing-masing lima meter kubik per detik, serta pembangunan tanggul laut di depan Stasiun Pompa Pluit sepanjang 145 meter. Infrastruktur pompa di Pluit itu diharapkan dapat mengendalikan potensi banjir khususnya saat cuaca ekstrem.